Senin, 23 Februari 2009

Mulailah Dari Dirimu


Syeikh Jalaluddin Rumi
Rumi berkata: Siapa nama anak muda itu ? Seseorang menjawab: “Syaifuddin (PedangAgama)”.

Rumi berkata: Tak seorang pun menilai sebuah pedang sedangkan la masih berada di dalam sarungnya. Sesungguhnya, Pedang Agama adalah seseorang yang mempertahankan sang jalan, mempersembahkan kerja keras mereka sepenuhnya kepada Allah, yang mengungkap kebenaran dari kesalahan dan membedakan yang hak dari yang batil. Tetapi terlebih dahulu mereka mengoreksi diri dan memperbaiki sifat mereka sendiri: “Mulailah dari dirimu sendiri,” kata Nabi.

Jadi mereka mengarahkan seluruh kedisiplinan mereka kepada diri sendiri, seraya berkata, “Pada akhirnya, aku juga seorang manusia. Aku memiliki tangan dan kaki, telinga dan pemahaman, mata dan mulut. Para nabi dan wali yang mencapai ridha Allah dan, mencapai tujuan mereka-mereka adalah manusia seperti diriku dengan akal, lidah, tangan dan kaki. Mengapa mereka ditunjukkan ke jalan itu? Mengapa pintu ini yang terbuka bagi mereka, tertutup untukku?” Orang semacam itu mengoreksi diri siang malam, dan berjuang, seraya berkata, “Apa yang aku lakukan, sehingga aku tidak diterima?” Mereka terus mencari sampai mereka menjadi Pedang Allah dan Lidah Kebenaran.

Misalnya, sepuluh orang memasuki sebuah rumah. Sembilan menemukan jalan itu, tetapi yang satu tetap berada di luar dan tidak diizinkan masuk. Tentu saja orang ini menengok batinnya dan meratap, seraya berkata, “Apa yang telah aku lakukan sehingga aku tetap berada di luar? Sikap-sikap apa yang membuatku bersalah?” Orang itu menghubungkan kesalahan itu kepada dirinya sendiri dan mengakui kesalahan dan keburukan sikap mereka. Mereka tidak akan pernah berkata, “Allah telah melakukannya kepadaku, apa yang bisa aku lakukan? Atas kehendak Allah-lah ini terjadi. Jika Allah memang menghendakinya, tentu saja aku akan ditunjukkan ke jalan itu.” Kata-kata semacam itu sangat menyelewengkan Allah dan menghunuskan pedang melawan Allah. Orang semacam itu akan menjadi Pedang Melawan Allah dan bukan Pedang Allah.

Allah berada jauh dari memiliki keluarga dan kawan. “Dia tidak pernah lupa, dan belum pernah dilupakan,” kata al-Qur’an. Kamu tidak dapat mengatakan bahwa mereka yang telah menemukan jalan menuju Allah lebih menjadi sanak Allah, lebih kawan-Nya ataupun lebih erat berhubungan dengan-Nya. Tak seorang pun pernah berdekatan dengan Allah kecuali dari bawah.

Allah sangat berkecukupan, Kamulah orang-orang yang membutuhkan.
Berdekatan dengan Allah tidak pernah dicapai, kecuali melalui pengabdian dan kepasrahan. Dia adalah Maha Pemberi. Dia memenuhi baju lautan dengan batu-batu mulia, Dia membungkus onak dalam hiasan mawar, Dia memberkati kehidupan dan ruh di atas segenggam debu, segalanya tanpa pendahulu, semua tanpa pembedaan. Seluruh dunia menerima bagian mereka dari-Nya.

Ketika orang-orang mendengar tentang seorang yang dermawan yang membagi-bagi hadiah dan pertolongan yang sangat berharga, umumnya mereka ingin berkunjung kepada seorang pemberi harta semacam itu, dengan harapan akan menerima satu bagian dari pemberian itu. Karena Keagungan Allah begitu terkenal di seluruh dunia, mengapa tidak kamu memohon saja kepadaNya? Mengapa tidak kamu meminta kepada-Nya jubah jubah kehormatan, atau hadiah yang mewah? Malah, kamu duduk dengan jumud sambil berkata, “Jika memang Dia menginginkannya, Dia bisa memberikannya kepadaku.” Jadi, kamu tidak pernah meminta apa pun kepada-Nya.

Seekor anjing, tanpa akal atau pemahaman, ketika lapar, datang kepadamu dan mengibaskan ekornya seolah-olah hendak berkata, “Beri aku makanan. Aku lapar pada makanan yang kamu punyai. Tolong beri aku sedikit saja.” Seekor anjing tahu itu... Apakah kamu lebih bodoh dari anjing? Anjing tidak puas untuk tidur malas-malasan dan berkata, “Jika dia mau, dia akan memberikan makanan itu kepadaku,” tetapi memohon dan mengibaskan ekornya. Jadi, hendaknya kamu mengibaskan ekormu dan memohon kepada Allah, karena di hadapan Sang Pemberi itu, memohon adalah ungkapan hasrat yang mengagumkan. Jika kamu kekurangan harta, mintalah kepada Dzat Yang tidak kikir, dan penjaga kekayaan yang besar.
Allah selalu dekat denganmu. Setiap pikiran dan gagasan yang kamu pahami, di situ ada Allah - karena Allah memberi wujud kepada gagasan dan pikiran itu. Tetapi Allah begitu dekat sehingga kamu tidak bisa melihat-Nya. Apa yang aneh? Dalam setiap perbuatan yang kamu lakukan, akal membimbingmu dan mengawali tindakanmu, tetapi kamu tidak melihat akalmu. Kamu melihat efeknya, tetapi kamu tidak bisa melihat esensinya. Misalnya orang pergi mandi. Kemana pun mereka pergi di dalam bak mandi, mereka merasakan panasnya api, meskipun mereka tidak melihat api itu. Ketika mereka meninggalkan bak itu, maka mereka melihat api dan nyalanya yang sesungguhnya. Dari sini, mereka mengetahui bahwa panas bak mandi berasal dari sebuah api.
Manusia juga merupakan sebuah bak raksasa, dan di dalam dirinya bersemayam panas akal, ruh dan keakuan yang rendah. Tetapi ketika kamu meninggalkan bak ini dan memasuki dunia yang lain, kamu melihat esensi-esensi yang sesungguhnya. Maka kamu mengetahui bahwa kecerdasan berasal dari pancaran akal, bahwa penyimpangan dan pretensi memancar dari keakuan yang rendah, dan denyut kehidupan itu sendiri adalah hasil dari ruh. Kamu dapat dengan jelas melihat esensi-esensi ketiganya, tetapi sepanjang kamu berada di dalam bak, ketiga esensi itu tak terlihat. Kamu hanya dapat mengalami efeknya.

Ketika kita berada di Samarkand, Khwarizmsyah bergegas menuju Samarkand dan mengadakan penyerangan bersama balatentaranya. Tidak jauh dari kita hiduplah seorang gadis yang sangat cantik, begitu cantiknya sehingga tak seorang pun dapat menyamainya di seluruh penjuru kota. Aku mendengarnya berkata, “Oh Tuhan, aku tahu Engkau tidak pernah mengizinkanku jatuh ke tangan para pembuat dosa. Aku tahu Engkau tidak pernah mengizinkan itu. Aku pasrah kepada-Mu, Ya Allah.”

Ketika kota dikalahkan dan seluruh penduduknya dijadikan tawanan, bahkan para pelayan wanita gadis itu pun ditangkap. Tetapi gadis itu dibiarkan saja. Karena seluruh kecantikannya, tak seorang lelaki pun tahan untuk menatapnya. Dari sini, ketahuilah bahwa siapa pun yang memasrahkan diri kepada Allah akan tetap aman dari marabahaya dan selamat. Tak satu pun permohonan manusia di hadapan Allah itu diabaikan. Oleh karena itu, mohonlah kepada Allah, dan tuntutlah apa yang kamu butuhkan dari Allah, karena permohonanmu tidak akan sia-sia.
“Panggilah Aku dan Aku akan menjawabmu.”

Seorang darwis mengajarkan kepada anak laki-lakinya bahwa apa pun yang dia butuhkan, “Mintalah kepada Allah.” Bertahun-tahun berlalu. Suatu hari, ketika anak itu sendirian di dalam rumah, dia menjadi lapar. Seperti biasanya dia berkata, “Aku lapar, aku ingin makan.” Tiba-tiba semangkuk bubur muncul, dan anak itu memakannya sampai kenyang. Ketika ayah dan ibunya pulang, mereka berkata, “Tidakkah kamu lapar?” Sang anak menjawab, `Aku hanya meminta makanan dan melahapnya.” Ayahnya berkata, “Terpujilah Allah, keimanan dan kepasrahanmu kepada Allah telah tumbuh kuat.”

Ketika Maryam dilahirkan, ibunya bersumpah akan mempersembahkan Maryam kepada Rumah Allah dan tidak menyokongnya. Dia meninggalkan Maryam di sebuah Kuil. Zakaria kemudian merawat anak itu, tetapi semua orang menginginkannya juga. Pada zaman itu, jika ada kelompok yang bertentangan, maka sebuah tongkat harus dilemparkan ke dalam air-orang yang tongkatnya mengambang paling lama dialah yang berhak. Demikian terjadilah pada tongkat Zakaria yang mengambang paling lama. Mereka semua setuju bahwa dia memiliki hak untuk merawat Maryam. - Jadi, setiap hari Zakaria membawa makanan kepada anak itu, tetapi : dia selalu menemukan pasangan makanan yang sama di samping `anak itu. Dia berkata, “Maryam, aku bertanggung jawab kepadamu. Dari mana asal makanan ini?” Maryam menjawab, “Kapan saja aku membutuhkan makanan, aku memohon kepada Allah dan Dia mengirimkannya kepadaku. Karunia dan kasih sayangnya tanpa batas. Siapa pun pasrah kepada-Nya, kepercayaannya tidak akan sia-sia.”

Sekarang, setelah Zakaria menyadarinya dia berdoa, “Ya Allah, karena Engkau memenuhi kebutuhan anak ini, tolong kabulkan keinginanku. Berilah aku anak laki-laki yang kelak akan menjadi kawan-Mu, yang, tanpa enggan, akan berjalan bersama-Mu dan khusyuk dalam kepatuhan kepada-Mu.” Allah menghidupkan Ismail, meskipun ayahnya tua dan lemah, sedangkan ibunya sangat tua dan belum pernah melahirkan seorang anak pun ketika masih muda. Tetapi, dia hamil dan melahirkan anak itu.

Tidakkah kamu lihat bahwa semua ini tidak lain adalah bukti atas kemahakuasaan Allah? Segala sesuatu berasal dari-Nya, dan kehendak-Nya pasti akan terlaksana. Orang beriman tahu bahwa di balik dinding ada Dzat Yang mengenal setiap keadaan dalam kehidupan kita, satu demi satu, dan yang melihat kita meskipun kita tidak melihat-Nya. Tetapi mereka yang berkata, “Tidak, ini hanyalah sebuah kisah,” mereka tidak dapat mempercayainya. Saatnya akan tiba ketika mereka akan menyadari kesalahan mereka.

Misalnya, kamu sedang bermain petak umpet. Sekalipun kamu tidak melihat siapa pun, jika kamu tahu orang-orang berada di balik dinding sambil mendengarkan, kamu akan terus bermain, karena kamu adalah seorang pemain petak umpet. Pada akhirnya, tujuan shalat bukanlah berdiri, ruku’ dan sujud sepanjang hari, karena saat-saat kesatuan spiritual yang kamu miliki dalam shalat hendaknya selalu bersamamu. Baik ketika tidur atau terjaga, menulis atau membaca, kamu hendaknya tidak jauh dari mengingat Allah.

Berbicara dan membisu, tidur dan terjaga, marah dan mema`afkan semua sifat ini hendaknya seperti bergulirnya kincir air. Tentu saja kincir berputar karena air, dan la tahu ini, karena ia telah mencoba untuk bergerak tanpa air. Kincir mana pun yang percaya bahwa la adalah sumber perputarannya sendiri adalah sifat kebodohan dan kejumudan.

Sekarang perputaran ini terjadi di dalam sebuah ruang yang sempit, karena itulah sifat dunia materi ini. Oleh karena itu, berkatalah kepada Allah, “Ya Allah, anugerahkan kepadaku perputaran lain yang bersifat spiritual, karena semua kebutuhanku telah Engkau penuhi.” Oleh karena itu, bawalah kebutuhan-kebutuhanmu kepada-Nya segera, dan jangan pernah sekalipun melupakan-Nya, karena mengingat-Nya adalah kekuatan, bulu dan sayap bagi seekor burung jiwa.

Melalui pengingatan kepada Allah, sedikit demi sedikit hati ruhaniah menjadi teriluminasi dan terlepas dari dunia materi. Sebagaimana seekor burung yang mencoba untuk terbang ke langit, meskipun la tidak pernah berhasil mencapai tujuan itu, tetapi setiap saat la terbang menjauh dari bumi dan memanggil burungburung yang lain. Atau misalnya, bebauan menyergap dari dalam sebuah kaleng, tetapi mulut kaleng itu terlalu kecil, dan ketika kamu mencapai di dalamnya kamu tidak bisa membuang bebauan itu. Sebaliknya, tanganmu wangi dan hidungmu penuh dengan aroma itu.

Jadi dengan mengingat Allah-lah: meskipun di saat ini kamu tidak mencapai Esensi Allah, tetapi kamu meninggalkan jejaknya padamu, dan kamu mendapatkan keuntungankeuntungan besar yang dimunculkan dari jejak itu.
Sketsa Identitas UKI (Unit Kegiatan Keislaman)

"ULIN NUHA"

Oleh : Anshor Ridlwani

UKI adalah nama baru bagi LDK STAIN Ponorogo yang berdiri pada bulan Oktober 1999, nama LDK diganti menjadi UKI pada tanggal 22 April 2003, yaitu pada waktu kongres UKM (yang kemudian dikukuhkan dengan SK dari BEM STAIN Ponorogo), atas usulan dari sebagian “senior” yang menganggap bahwa nama LDK sudah tidak relevan lagi untuk lingkungan STAIN Ponorogo. Hal ini karena nama LDK identik dengan aliran-aliran yang ada di sekitar lingkungan STAIN Ponorogo dengan sifatnya yang agak berbeda dengan pola pikir anggota yang ada. Alasan lain yang menyebabkan LDK berganti nama menjadi UKI adalah untuk melihat bagaimana respon mahasiswa (STAIN khususnya) terhadap kegiatan keislaman di wilayah kampus. Meski demikian perubahan nama ini tidak serta merta turut merubah ciri khas yang dimiliki oleh Lembaga Dakwah Kampus yang dulu, UKI tetap berorientasi pada wilayah keagamaan dengan tidak melupakan masalah ilmu pengetahuan.


UKI adalah organisasi kemahasiswaan intra kampus yang bergerak di bidang keagamaan yang selalu mewarnai kampus STAIN Ponorogo, dengan nuansa islami dengan memberikan stimulus-stimulus keislaman kepada segenap civitas akademika. Hal ini merupakan suatu kehormatan bagi UKI yang patut untuk dibanggakan.

Selain itu UKI merupakan wadah untuk mengembangkan bakat dan minat mahasiswa yang bernilai transendental, baik dari seni baca al Qur’an, shalawat Nabi, dan juga dari kajian-kajian keislaman. UKI juga merupakan stimulator untuk pengembangan potensi mahasiswa dalam bidang kesenian islami seperti hadroh, kaligrafi, habsyi, dan berbagai kesenian lainnya.

UKI sebagai wadah keislaman diharapkan mampu menjadikan tunas-tunas bangsa tidak hanya mahir dalam bidang keislaman saja, tetapi juga mampu mewujudkan masyarakat adil dan beradab pada lingkungannya masing-masing. Dengan meningkatkan mobilitas dan mentalitas, tahu diri, selalu optimis (sambil berdo’a dan memohon bimbingan Tuhan), militan, serta mampu menempatka diri pada posisinya. Dengan mencerminkan sikap keislaman dan tentunya juga mengaplikasikan nilai-nilai keislaman pada setiap aspek masyarakat.

Sebagai badan yang mengakomodir dari berbagai elemen mahasiswa, UKI sangatlah berperan dalam menunjang keberhasilan para mahasisiwa yang ada di STAIN Ponorogo ini dalam mewujudkan budi pekerti yang luhur dan mematangkan kepribadian yang tentunya itu semua tidak lepas dari nuansa islami sebagai cerminan dari visi dan misi Unit Kegiatan Keislaman yang ada di STAIN ini.

Selain itu UKI juga berperan untuk memproses dan membina kepribadian mahasisiwa sebagai publik figur seorang pemimipin yang selalu mengedepankan kepentingan bersama, memimpin dengan bijak, menurut pendapat dan pengetahuan yang benar, mengutamakan musyawarah dan mufakat, penuh hikmah dan mau’idhoh hasanah (kebijaksanaan dan ajaran-ajaran yang baik), dan pandai membawa diri dan bergaul dengan masyarakat, menghormati yang tua dan menyayangi yang muda, serta menghormati pendapat orang lain tanpa menonjolkan pendapat diri sendiri.

Pengaruh Qur'an Terhadap Organ Tubuh Dr. Ahmad Al-Qadhiy

Ada menyeruak perhatian yang begitu besar terhadap kekuatan membaca Al-Qur'an, dan yang terlansir di dalam Al-Qur'an, dan pengajaran Rasulullah. Dan sampai beberapa waktu yang belum lama ini, belum diketahui bagaimana mengetahui dampak Al-Qur'an tersebut kepada manusia. Dan apakah dampak ini berupa dampak biologis ataukah dampak kejiwaan, atakah malah keduanya, biologis dan kejiwaan.
Maka, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, kami memulai sebuah penelitian tentang Al-Qur'an dalam pengulangan-pengulangan "Akbar" di kota Panama wilayah Florida. Dan tujuan pertama penelitian ini adalah menemukan dampak yang terjadi pada organ tubuh manusia dan melakukan pengukuran jika memungkinkan. Penelitian ini menggunakan seperangkat peralatan elektronik dengan ditambah komputer untuk mengukur gejala-gejala perubahan fisiologis pada responden selama mereka mendengarkan bacaan Al-Qur'an. Penelitian dan pengukuran ini dilakukan terhadap sejumlah kelompok manusia:1. Muslimin yang bisa berbahasa Arab.2. Muslimin yang tidak bisa berbahasa Arab3. Non-Islam yang tidak bisa berbahasa Arab.
Pada semua kelompok responden tersebut dibacakan sepotong ayat Al-Qur'an dalam bahasa Arab dan kemudian dibacakan terjemahnya dalam bahasa Inggris.Dan pada setiap kelompok ini diperoleh data adanya dampak yang bisa ditunjukkan tentang Al-Qur'an, yaitu 97% percobaan berhasil menemukan perubahan dampak tersebut. Dan dampak ini terlihat pada perubahan fisiologis yang ditunjukkan oleh menurunnya kadar tekanan pada syaraf secara sprontanitas. Dan penjelasan hasil penelitian ini aku presentasikan pada sebuah muktamar tahunan ke-17 di Univ. Kedokteran Islam di Amerika bagian utara yang diadakan di kota Sant Louis Wilayah Mizore, Agustus 1984.Dan benar-benar terlihat pada penelitian permulaan bahwa dampak Al-Qur'an yang kentara pada penurunan tekanan syaraf mungkin bisa dikorelasikan kepada para pekerja: Pekerja pertama adalah suara beberapa ayat Al-Qur'an dalam Bahasa Arab. Hal ini bila pendengarnya adalah orang yang bisa memahami Bahasa Arab atau tidak memahaminya, dan juga kepada siapapun (random). Adapun pekerja kedua adalah makna sepenggal Ayat Al-Qur'an yang sudah dibacakan sebelumnya, sampai walaupun penggalan singkat makna ayat tersebut tanpa sebelumnya mendengarkan bacaan Al-Qur'an dalam Bahasa Arabnya.
Adapun Tahapan kedua adalah penelitian kami pada pengulangan kata "Akbar" untuk membandingkan apakah terdapat dampak Al-Qur'an terhadap perubahan-perubahan fisiologis akibat bacaan Al-Qur'an, dan bukan karena hal-hal lain selain Al-Qur'an semisal suara atau lirik bacaan Al-Qur'an atau karena pengetahun responden bahwasannya yang diperdengarkan kepadanya adalah bagian dari kitab suci atau pun yang lainnya.Dan tujuan penelitian komparasional ini adalah untuk membuktikan asumsi yang menyatakan bahwa "Kata-kata dalam Al-Qur'an itu sendiri memiliki pengaruh fisiologis hanya bila didengar oleh orang yang memahami Al-Qur'an . Dan penelitian ini semakin menambah jelas dan rincinya hasil penelitian tersebut.

Peralatan
Peralatan yang digunakan adalah perangkat studi dan evaluasi terhadap tekanan syaraf yang ditambah dengan komputer jenis Medax 2002 (Medical Data Exuizin) yang ditemukan dan dikembangkan oleh Pusat Studi Kesehatan Univ. Boston dan Perusahaan Dafikon di Boston. Perangkat ini mengevaluasi respon-respon perbuatan yang menunjukkan adanya ketegangan melalui salah satu dari dua hal: (i) Perubahan gerak nafas secara langsung melalui komputer, dan (ii) Pengawasan melalui alat evaluasi perubahan-perubahan fisiologis pada tubuh. Perangkat ini sangat lengkap dan menambah semakin menguatkan hasil validitas hasil evaluasi.

Subsekuen:
Program komputer yang mengandung pengaturan pernafasan dan monitoring perubahan fisiologis dan printer. Komputer Apple 2, yaitu dengan dua floppy disk, layar monitor dan printer. Perangkat monitoring elektronik yang terdiri atas 4 chanel: 2 canel untuk mengevaluasi elektrisitas listrik dalam otot yang diterjemahkan ke dalam respon-respon gerak syaraf otot; satu chanel untuk memonitor arus balik listrik yang ke kulit; dan satu chanel untuk memonitor besarnya peredaran darah dalam kulit dan banyaknya detak jantung dan suhu badan. Berdasarkan elektrisitas listrik dalam otot-otot, maka ia semakin bertambah yang menyebabkan bertambahnya cengkeraman otot. Dan untuk memonitor perubahan-perubahan ini menggunakan kabel listrik yang dipasang di salah satu ujung jari tangan.Adapun monitoring volume darah yang mengalir pada kulit sekaligus memonitor suhu badan, maka hal itu ditunjukkan dengan melebar atau mengecilnya pori-pori kulit. Untuk hal ini, menggunakan kabel listrik yang menyambung di sekitar salah satu jari tangan. Dan tanda perubahan-perubahan volume darah yang mengalir pada kulit terlihat jelas pada layar monitoryang menunjukkan adanya penambahan cepat pada jantung. Dan bersamaan dengan pertambahan ketegangan, pori-pori mengecil, maka mengecil pulalah darah yag mengalir pada kulit, dan suhu badan, dan detak jantung.

Metode dan Keadaan yang digunakan:
Percobaan dilakukan selama 210 kali kepada 5 responden: 3 laki-laki dan 2 perempuan yang berusia antara 40 tahun dan 17 tahun, dan usia pertengahan 22 tahun.Dan setiap responden tersebut adalah non-muslim dan tidak memahami bahasa Arab. Dan percobaan ini sudah dilakukan selama 42 kesempatan, dimana setiap kesempatannya selama 5 kali, sehingga jumlah keseluruhannya 210 percobaan. Dan dibacakan kepada responden kalimat Al-Qur'an dalam bahasa Arab selama 85 kali, dan 85 kali juga berupa kalimat berbahasa Arab bukan Al-Qur'an. Dan sungguh adanya kejutan/shock pada bacaan-bacaan ini: Bacaan berbahasa Arab (bukan Al-Qur'an) disejajarkan dengan bacaan Al-Qur'an dalam lirik membacanya, melafadzkannya di depan telingga, dan responden tidak mendengar satu ayat Al-Qur'an selama 40 uji-coba. Dan selama diam tersebut, responden ditempatkan dengan posisi duduk santai dan terpejam. Dan posisi seperti ini pulalah yang diterapkan terhadap 170 uji-coba bacaan berbahasa Arab bukan Al-Qur'an.
Dan ujicoba menggunakan bacaan berbahasa Arab bukan Al-Qur'an seperti obat yang tidak manjur dalam bentuk mirip seperti Al-Qur'an, padahal mereka tidak bisa membedakan mana yang bacaan Al-Qur'an dan mana yang bacaan berbahasa Arab bukan Al-Qur'an. Dan tujuannya adalah utuk mengetahui apakah bacaan Al-Qur'an bisa berdampak fisiologis kepada orang yang tidak bisa memahami maknanya. Apabila dampak ini ada (terlihat), maka berarti benar terbukti dan dampak tidak ada pada bacaan berbahasa Arab yang dibaca murottal (seperti bacaan Imam Shalat) pada telinga responden.
Adapun percobaan yang belum diperdengarkan satu ayat Al-Qur'an kepada responden, maka tujuannya adalah untuk mengetahui dampak fisiologis sebagai akibat dari letak/posisi tubuh yang rileks (dengan duduk santai dan mata terpejam).
Dan sungguh telah kelihatan dengan sangat jelas sejak percobaan pertama bahwasannya posisi duduk dan diam serta tidak mendegarkan satu ayat pun, maka ia tidak mengalami perubahan ketegangan apapun. Oleh karena itu, percobaan diringkas pada tahapan terakhir pada penelitian perbandingan terhadap pengaruh bacaan Al-Qur'an dan bacaan bahasa Arab yang dibaca murottal seperti Al-Qur'an terhadap tubuh.
Dan metode pengujiannya adalah dengan melakukan selang-seling bacaan: dibacakan satu bacaan Al-Qur'an, kemudian bacaan vahasa Arab, kemudian Al-Qur'an dan seterusnya atau sebaliknya secara terus menerus.Dan para responden tahu bahwa bacaan yang didengarnya adalah dua macam: Al-Qur'an dan bukan Al-Qur'an, akan tetapi mereka tidak mampu membedakan antara keduanya, mana yang Al-Qur'an dan mana yang bukan.Adapun metode monitoring pada setiap percobaan penelitian ini, maka hanya mencukupkan dengan satu chanel yaitu chanel monitoring elektrisitas listrik pada otot-otot, yaitu dengan perangkat Midax sebagaimana kami sebutkan di atas. Alat ini membantu menyampaikan listrik yang ada di dahi.
Dan petunjuk yang sudah dimonitor dan di catat selama percobaan ini mengadung energi listrik skala pertengahan pada otot dibandingkan dengan kadar fluktuasi listrik pada waktu selama percobaan. Dan sepanjang otot untuk mengetahui dan membandingkan persentase energi listrik pada akhir setiap percobaan jika dibandingkan keadaan pada awal percobaan. Dan semua monitoring sudah dideteksi dan dicatat di dalam komputer.Dan sebab kami mengutamakan metode ini untuk memonitor adalah karena perangkat ini bisa meng-output angka-angka secara rinci yang cocok untuk studi banding, evaluasi dan akuntabel. Pada satu ayat percobaan, dan satu kelompok percobaan perbandingan lainnya mengandung makna adanya hasil yang positif untuk satu jenis cara yang paling kecil sampai sekecil-kecilnya energi listrik bagi otot. Sebab hal ini merupakan indikator bagusnya kadar fluktuasi ketegangan syaraf, dibandingkan dengan berbagai jenis cara yang digunakan responden tersebut ketika duduk.

Hasil Penelitian
Ada hasil positif 65% percobaan bacaan Al-Qur'an. Dan hal ini menunjukkan bahwa energi listrik yang ada pada otot lebih banyak turun pada percobaan ini. Hal ini ditunjukkan dengan dampak ketegangan syaraf yang terbaca pada monitor, dimana ada dampak hanya 33 % pada responden yang diberi bacaan selain Al-Qur'an.Pada sejumlah responden, mungkin akan terjadi hasil yang terulang sama, seperti hasil pengujian terhadap mendengar bacaan Al-Qur'an. Oleh karena itu, dilakukan ujicoba dengan diacak dalam memperdengarkannya (antara Al-Qur'an dan bacaan Arab) sehingga diperoleh data atau kesimpulan yang valid.



Pembahasan Hasil Penelitian dan Kesimpulan
Sungguh sudah terlihat jelas hasil-hasil awal penelitian tentang dampak Al-Qur'an pada penelitian terdahulu bahwasanya Al-Qur`an memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap syaraf. dan mungkin bisa dicatat pengaruh ini sebagai satu hal yang terpisah, sebagaimana pengaruh inipun terlihat pada perubahan energi listrik pada otot-otot pada organ tubuh. dan perubah-perubahan yang terjadi pada kulit karena energi listrik, dan perubahan pada peredaran darah, perubahan detak jantung, voleme darah yang mengalir pada kulit, dan suhu badan.Dan semua perubahan ini menunjukan bahwasanya ada perubahan pada organ-organ syaraf otak secara langsung dan sekaligus mempengaruhi organ tubuh lainnya. Jadi, ditemukan sejumlah kemungkinan yang tak berujung ( tidak diketahui sebab dan musababnya) terhadap perubahan fisiologis yang mungkin disebabkan oleh bacaan Al-Qur`an yang didengarkannya.
Oleh karena itu sudah diketahui oleh umum bahwasanya ketegangan-ketegangan saraf akan berpengaruh kepada dis-fungsi organ tubuh yang dimungkinkan terjadi karena produksi zat kortisol atau zat lainnya ketika merespon gerakan antara saraf otak dan otot. Oleh karena itu pada keadaan ini pengaruh Al-Qur`an terhadap ketegangan saraf akan menyebabkan seluruh badannya akan segar kembali, dimana dengan bagusnya stamina tubuh ini akan menghalau berbagai penyakit atau mengobatinya. Dan hal ini sesuai dengan keadaan penyakit tumor otak atau kanker otak.Juga, hasil uji coba penelitian ini menunjukan bahwa kalimat-kalimat Al-Qur`an itu sendiri memeliki pengaruh fisiologis terhadap ketegangan organ tubuh secara langsung, apalagi apabila disertai dengan mengetahui maknanya.Dan perlu untuk disebutkan disini bahwasanya hasil-hasil penelitian yang disebutkan diatas adalah masih terbatas dan dengan responden yang juga terbatas.
Netter Al-Sofwa yang dimuliakan Allah Ta'ala, Menyampaikan Kebenaran adalah kewajiban setiap Muslim. Kesempatan kita saat ini untuk berdakwah adalah dengan menyampaikan buletin ini kepada saudara-saudara kita yang belum mengetahuinya.Semoga Allah Ta'ala Membalas 'Amal Ibadah Kita.Wassalamu'alaikum warahmatullaahi wabarakatuh

Galeri uki

STRUKTUR KEPENGURUSAN UNIT KEGIATAN Ke-ISLAMAN (UKI) “UlinNuha” Keluarga Besar Mahasiswa (KBM) STAIN PONOROGO 2008-2009


Pelindung : Ketua STAIN Ponorogo

Penasehat : Pembantu Ketua III STAIN Ponorogo

Penanggung Jawab : Ketua DEMA STAIN Ponorogo

DPO : Anshor Ridlwani

: Khoirul Fathoni

: Enda Arrova Rahmatuka

Pengurus Harian :

Ketua Umum : Arifin

Sekretaris Umum : Abu Abas

Bendahara Umum : Hani’atul Munawaroh

Bidang-Bidang :

1. Bidang Kaderisasi

Ketua : Novita Eka Listanti

Sekretaris : Galih Eka Setiawan

Anggota : Rofiul Fuadi Ihsanudin

Ghafar al Karim Zainal Abidin

Kemala Hikmah Ika Yudiana

Umi Latifah Khusnul Khotimah

2. Bidang Dana Usaha

Ketua : Muhammad Muntaha

Sekretaris : Sugiharti

Anggota : Khoiri Abdul Mulyanto

Muhammad Amrul Yusro Ahmad Sadzali

Ahmad Junaidi Aziz Mansur

Nur Rina Mufidah Erlin Farida

Dwi Maslichah Etik Widyaningsih

Ruli Junaidah Susanti

3. Bidang Syiar

Ketua : Muhammad Khifni Damanhuri

Sekretaris : Nur Laili Mahmudah

A. Keintelektualan

Coordinator : Afni ma’rufah

Anggota : Zainul abror Syaifudin

Tri yayuk Yuli Lapan sari

Iim suciani Asna Ma’muriyah

Dian anggraini

B. Kesenian islam

Coordinator Huda nur hakim

Anggota : Mukhtar fauzi Wildan m.a

Riski Zaenuri

Muhammad Muslih Muhammad Fauzi Aqorib

Fatimah Siti Aminah

Syiyam puji lestari Warsito

Siti Aisyah Ika Royana

C. PHBI

Coordinator : Qoridatul

Anggota : Rohmat Mustaqim Kuswoyo Ahmad

Hadi Ni’amah Khozani

Dwi Rofi’ a. Qurrota A’yuni

Khosyi’in Ririn Widayanti

Lina Listiana Tina Zulfa Suryani

Program Kerja

1. Pengurus Harian

Nama kegiatan

Waktu

Koordinator

Penjadwalan adzan dhuhur

Penjadwalan kebersihan kantor

Penyediaan alat kebersihan

Baca al- Qur’an anggota UKI

Simaan hafidz-hafidzah + habsyi

Evaluasi divisi

Evaluasi & LPJ

Setelah raker

Pas kegiatan

Secepatnya

35 hari sekali rabu wage

35 hari sekali rabu kliwon

Awal bulan

Setelah kegiatan

Abas

Abas

Hani

Abas

Abas

Arifin

Arifin

2. Bidang kaderisasi

Nama kegiatan

Waktu

Koordinator

Pembagian selebaran UKI

PAB (stan, selebaran, stiker)

Follow up anggota baru

Pendataan anggota baru & lama

Osma 27 – 20 agustus

15 oktober – 15 november

15 – 20 november

15 – 20 november

Novita

Fuad

Ghofar

Zainal

3. Bidang dana usaha

Nama Program

Waktu

Koordinator




4. Bidang syi’ar

A. Keintelektualan

Nama kegiatan

Waktu

Koordinator

ü Kajian keislaman

ü Smart Challenge

ü Muhadloroh

ü Buletin

ü Majalah dinding

Mingguan

Tahunan

bulanan

3 bulanan

2 bulanan

Afni

Zainul

Yuli

Iim

Dian

B. Kesenian Islam

Nama kegiatan

Waktu

Koordinator

v Qiro’ah

v Istighosah

v Yasin dan tahlil

v Musabaqah tilawatil Qur’an

v Pembacaan maulid nabi

v Hadroh &sholawat nabi

v Kaligrafi

v Diklat qiro’ah & kaligrafi

v Lomba hadroh & kaligrafi

v Evaluasi

Jum’at

Minggu 1

Minggu 3

Tahunan

35 hari

Mingguan

Mingguan

Tahunan

Tahunan

Minggu ke 4 hari jum’at

Huda

Muslih

Muslih

Siti aisyah

Zainuri

Huda

Fatimah

Siti aminah

Ika royana & lestari

All

C. PHBI

Nama kegiatan

Waktu

Koordinator

Ø Ramadhan ( tarawih, tadarus, tartil, bsb)

Ø Idhul fitri (silaturrahim & halal bihalal)

Ø idhul adh-ha (baksos)

Ø Tahun baru hijriyah (istighosah & muhasabah)

Ø Maulid nabi (sholawat)

Ø Ultah UKI

1-30 september

9 - 11 oktober

8 – 9 desember

29 desember

29 maret

22 april

Kuswoyo

Qoridatul

Mustaqim

Dwi rofi’

Khosi’in

Ririn